1.
Adriamisin (Dexorubicin HCl)
Doxorubicin
adalah jenis anthracycline kemoterapi yang digunakan untuk mengobati
beberapa jenis kanker yang berbeda. Doxorubicin bekerja dengan memperlambat
atau menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker. Obat ini diberikan melalui
suntikan ke dalam pembuluh darah
oleh seorang profesional perawatan kesehatan. Dosis didasarkan pada kondisi medis, ukuran tubuh, dan respon
terhadap terapi. Jika obat ini menyentuh kulit,
segera mencuci kulit dengan sabun dan air. Jika obat ini masuk
ke mata, buka kelopak mata dan siram
dengan banyak air selama 15 menit.
Efek
saping Doxorubicin: Mual, muntah, diare, hilangnya nafsu makan, kerontokan
rambut, dan infeksi jamur kuku dapat terjadi. Doxorubicin dapat memberikan
warna kemerahan pada air seni, air mata, dan keringat. Efek ini mungkin mulai
pada jam-jam pertama setelah pengobatan dan dapat berlangsung sampai beberapa
hari. Ini adalah efek normal obat dan tidak boleh keliru untuk darah dalam
urin.
2.
Aktinomisin
Aktinomisin
merupakan antibiotik pertama yang digunakan sebagai kemoterapi tumor. Efek samping : Depresi, mual, muntah,
diare dan stomatitis.
3. Allopurinol
Allopurinol
adalah obat yang digunakan untuk mencegah serangan penyakit gout / asam urat
dengan menurunkan kadar asam urat didalam darah. Selain karena pola makan yang
kurang sehat, kadar asam urat juga bisa naik akibat pengobatan kemoterapi pada
penderita kanker. Selain gout, kadar asam urat yang tinggi juga bisa
menyebabkan pembentukan batu ginjal. Efek sampingnya jarang tetapi dapat terjadi ruam pada kulit.
4. Paracetamol
Paracetamol
adalah jenis obat yang termasuk kelompok pereda rasa sakit. Obat ini dipakai
untuk meredakan rasa sakit ringan hingga menengah. Obat ini juga bisa dipakai
untuk menurunkan demam. Dianjurkan untuk mengonsumsi paracetamol sebanyak 500
mg hingga 1 gram tiap 4-6 jam sekali.
Paracetamol
mengurangi rasa sakit dengan cara mengurangi produksi zat dalam tubuh yang
disebut prostaglandin. Prostaglandin adalah unsur yang dilepaskan tubuh sebagai
reaksi terhadap rasa sakit. Paracetamol menghalangi produksi prostaglandin,
sehingga tubuh menjadi tidak terlalu fokus pada rasa sakit. Paracetamol juga
bekerja dengan memengaruhi bagian otak yang berfungsi mengendalikan suhu tubuh.
Efek
Samping : Ruam, pembengkakan, kesulitan bernapas – gejala alergi,
tekanan darah rendah atau hipotensi, trombosit dan sel darah putih menurun, kerusakan
pada hati dan ginjal – ketika mengalami overdosis.
5. Kafeina (kafein)
Kafein ialah senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan.
Positif :
- Menekan resiko sakit jantung dan diabetes
- Meningatkan daya ingat
- Tinggi kandungan antioksidan
Negatif :
- Sulit tidur
- Dapat menyebabkan osteoporosis
- Memicu kerut pada wajah
Kafein ialah senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan.
Positif :
- Menekan resiko sakit jantung dan diabetes
- Meningatkan daya ingat
- Tinggi kandungan antioksidan
Negatif :
- Sulit tidur
- Dapat menyebabkan osteoporosis
- Memicu kerut pada wajah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thank you for visiting my blog. Please comment with polite language